Beberapa hari yang lalu istri saya bercerita tentang beberapa mahasiswanya yang masuk UNS karena nyasar atau biasanya disebut dengan salah jurusan.
Mereka nyasar di pilihan kedua. Saya ulangi: Nyasar di pilihan kedua.
Saya cuma ketawa saja mendengar hal yang (bagi saya) lucu, dan berlanjut dengan diskusi menarik sampai nyrempet-nyrempet ke LOA (hallo Pak Bams).
Kenapa saya berpendapat bahwa hal ini lucu dan (lagi-lagi bagi saya) tidak semestinya disampaikan oleh mahasiswa baru/lama?
- Di dalam SMPB selalu ada pilihan I dan II entah di IPA, IPS atau IPC (Ngapain ya ada IPA dan IPS) 😀
- Karena itu pilihan, maka tentunya yang memilih harus membulatkan tekad, konsultasi ini itu, menghitung profit and loss, aspek ini itu dan sebagainya sehingga memutuskan bahwa Pilihan I adalah jurusan A dan pilihan II adalah jurusan B
- Begitu sudah memilih, seharusnya siap dengan konsekuensinya
- Yang ini yang lucu. Kenapa bilang salah jurusan kalau masuk ke jurusan itu berdasarkan pilihan?
Saya pernah berdiskusi dengan salah satu mahasiswa jurusan Fisika UNS yang datang ke kantor menyampaikan undangan sebagai pembicara dalam orientasi mahasiswa (yang akhirnya tidak bisa saya penuhi karena ada urusan kantor).
Dia : Kalau lulusan Fisika itu nanti kerjanya apa ya mas?
Saya : Macem-macem. Saya IT, mas itu IT, mas itu BATAN, mas itu Telkomsel, mbak itu Dosen, mas itu buka toko komputer
Dia : ???
Hehehehe… bingung kan? Kuliah di Fisika atau dimanapun, adalah suatu kewajiban (dalam Islam). Menuntut ilmu itu kewajiban. Bahkan kalau bisa sampai ke Cina, Jepang, Jerman, Amerika, Perancis, Australia bahkan ke Bulan.
Jadi kalau sudah kuliah maksimal dan diterima bekerja di tempat yang tidak sesuai dengan bidang ilmu ya tidak apa-apa. Kewajibannya sudah dipenuhi kok. Mungkin dengan bekerja di luar bidang ilmu malah akan memberi manfaat bagi orang lain.
Bukan masalah salah jurusan (bahkan salah jika mengatakan salah jurusan, karena ini adalah hasil pilihan), tetapi seberapa besar kemampuan untuk menghadapi dan bertanggung jawab atas pilihan yang pilih. Ini yang penting.
Saat menjelang UMPTN (sekarang SMPB), saya bingun memilih jurusan. Pingin masuk Teknik Elektro, passing grade tinggi. Akhirnya memilih Geofisika – UGM (Bapak saya lulusan Geodesi), dan Jurusan Fisika FMIPA UNS (harapannya ketemu elektro, dan memang ketemu).
Alhamdulillah saya lulus dari Fisika UNS dengan tambahan ilmu di bidang IT dan bekerja pada sektor IT.
Saya tidak salah jurusan.
Bagaimana dengan Anda?