Banjir Solo, Saluran Air di Belakang Kampus UNS Harus Dibenahi

Jika Anda sering menyusuri Jl. Ki Hajar Dewantoro, mulai dari Tugu Pedaringan hingga kawasan belakang kampus UNS Solo, pasti tahu bahwa drainase di jalan tersebut sangat minim. Bahkan bisa dikatakan tidak ada. Selokan-selokan sekarang dijadikan sebagai tempat untuk jualan pulsa, makanan, baju, pasir, buah dan banyak lagi, termasuk rental komputer dan jasa fotocopy.

Saya pernah melalui jalan ini saat sedang hujan lebat. Air menggenang di daerah yang rendah, dan mengucur deras dari daerah tinggi. Tidak ada daerah resapan air sama-sekali. Pembangunan warung tempel permanen (yang menurut saya lambat diantisipasi oleh Pemkot) membuat susah pembersihan selokan. Bahkan bisa dikatakan tidak ada selokan sama sekali.

Mungkin orang-orang di kawasan itu bisa bersantai karena daerahnya yang relatif tinggi. Tapi air yang membanjiri jalan, lama-lama bisa juga membasahi lapak-lapak mereka. Sangat logis, karena tempat yang semestinya menjadi tempat air, sudah mereka tempati.

Bagaimana dengan reaksi pihak UNS selaku pemilik tembok yang ditempeli? Bagaimana pemerintah kota mengatasinya?

Ah, di kawasan itu juga ada kantor Kecamatan Jebres kok.

Hallo, Pak Camat?

Satu Tanggapan to “Banjir Solo, Saluran Air di Belakang Kampus UNS Harus Dibenahi”

  1. Sevgi Says:

    hello. I like the website.


Tinggalkan komentar